Minggu, 07 Agustus 2011
Pengambilan Keputusan Dalam Menghadapi Dilema Etik
Buku Sumber :
1. Jones, Shirley R. 2000. Ethics In Midwifery. Second Edition. Mosby
2. Bertens, K. 2001. Etika. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
3. Pengurus pusat IBI. 2001. 50 Tahun IBI Bidan Menyongsong Masa Depan. Jakarta.
4. Taher, M.D, Tarmizi. 2003. Medical Ethics, Manual Praktis Etika Kedokteran Untuk mahasiswa, Dokter Dan Tenaga Kesehatan. Gramedia, Jakarta.
A. Pendahuluan
Dalam sejarah filsafat terdapat banyak sistem etika, artinya banyak uraian sistematis yang berbeda-beda tentang hakikat moralitas dan peranannya dalam hidup manusia. Dalam konsep kerangka kerja pertimbangan moral, membutuhkan eksplorasi hal ini digunakan sebagai panduan bagi bidan dalam pembuatan keputusan dan melakukan sesuatu yang benar. Menurut UKCC (1992) kode etik profesi dianggap sebagai suatu kerangka kerja pertimbangan moral. Hal ini diformulasikan dengan memperhatikan kepada prinsip-prinsip etika secara luas oleh profesi (Hussey, 1996) dan menyediakan standar yang diharapkan bagi prilaku professional (ENB, 1997).
B Uraian Materi
Definisi Dilema Moral
Menurut Campbell (1984)
Moral dilemma adalah situasi dimana seseorang dihadapkan pada dua alternatif pilihan dimana tidak ada jalan keluar yang memuaskan pada masalah tersebut.
Johnson (1990)
Menyatakan hal tersebut merupakan keadaan yang terdiri dari dua pilihan yang seimbang, dengan kata lain, dilemma merupakan keadaan yang dihadapkan pada persimpangan yang serupa atau bercabang denagn petunjuk yang tidak jelas.
Oxford Learner’s Pocket Dictionary (1995)
Moral dilemma is concerning principles of right and wrong in difficult situation in which one has to choose between two things.
Dalam konsep kerangka kerja pertimbangan moral, membutuhkan eksplorasi hal ini digunakan sebagai panduan bagi bidan dalam pembuatan keputusan dan melakukan sesuatu yang benar. Menurut UKCC (1992) kode etik profesi dianggap sebagai suatu kerangka kerja pertimbangan moral. Hal ini diformulasikan dengan memperhatikan kepada prinsip-prinsip etika secara luas oleh profesi (Hussey, 1996) dan menyediakan standar yang diharapkan bagi prilaku professional (ENB, 1997).
Beucamp & Childress (1989) menjelaskan empat tingkat kerangka kerja pertimbangan moral dalam pengambilan keputusan menghadapi dilema etik. Keempat tingkat pendekatan ini menggunakan pendekatan etika yang sebelumnya disebut ‘Etika Normative’.
Tingkat I - keputusan dan tindakan
Pada saat bidan dihadapkan dengan dilema etik, mereka membuat keputusan dan bertindak didasarkan atas keputusan yang dibuat berdasarkan intuisi dan umumnya bidan mereflesikan pada pengalamannya atau pengalaman rekan kerja.
Tingkat II - Peraturan
Peraturan disini didefinisikan dalam kerangka kerja adalah kaidah kejujuran (berkata benar),privasi,kerahasiaan dan kesetiaan (menepati janji). Bidan sangat familiar dengan aturan sebagaimana mereka menyatu dengan kode etik profesi, dan panduan prakek profesi yang membantu dalam interpretasi dari kode etik tersebut.
Tingkat III - Prinsip
Terdapat empat prinsip etika yang umumnya digunakan dalam perawatan kesehatan dan praktek kebidanan khususnya , antara lain :
1. Autonomy - memperhatikan penguasaan diri, hak akan kebebasan dan pilihan individu
2. Benefience - memperhatikan peningkatan kesejahteraan klien selain itu berbuat yang terbaik untuk orang lain
3. Non-maleficence - tidak menimbulkan penderitaan ataupun kerugian pada orang lain dan yang yang terpenting jangan membuat kerugian
4. Justice - memperhatikan keadilan, pemerataan beban dan keuntungan.
(Beaucamp & Childress1989, Richard 1997)
Tingkat IV – Teori etik
Terdapat 4 teori etik yang terkenal
1. Teori Utilitarian (Teori Teleology)
Dipercayai bahwa semua manusia memiliki satu kesamaan, mencari kesenangan dan menghindari ketidaksenangan. Seseorang yang melakukan suatu aktifitas akan, pada akhirnya, membawa ,ereka pada kesenngan dan menghindari segala sesuatu yang akan menimbulkan ketidaksenangan.
Teori ini dibagi menjadi menjadi 2 bentuk yaitu :
a. Utilitarisme Perbuatan (Act-Utilitarianism)
Pada bentuk ini setiap perbuatan dinilai berdasarkan konsekuensinya. Maka suatu perbuatan dapat dinilai baik atau buruk sejauh dapat meningkatkan atau mengurangi kebahagiaan sebanyak mungkin orang. Bentham, sampai pada the principles of Utility yang berbunyi “The Greatest Happines of The Great Number”.
Contoh kasus:
Pelaksanaan imunisasi PIN setiap bulan Oktober – November untuk mengeliminasi penyakit Polio di Indonesia.
b. Utilitarianisme Aturan (Rule-Utilitarianism)
seorang filsuf inggris-amerika (Stephen T) menegaskan bahwa prinsip kegunaan tidak harus diterapkan atas salah satu perbuatan, melainkan atas aturan-aturan yang mengatur perbuatan kita.
Contoh kasus :
Kasus aborsi teurapeutik yang diberlakukan kepada pasien dengan kondisi tertentu, karena di suatu agama dan hokum tidak dibenarkan tapi ketika kondisi ibu tersebut benar-benar akan mengancam jiwa ibu maka abortus terapeutikus akan sangat dibutuhkan.
2. Teory Deontologi
Deontologi berasal dari kata “deon” yang berarti kewajiban .
Teori deontologi disusun oleh Immanuel Kant (seorang Methaphysician) pada abad 18. Kant memformulasikan teori ini sebagai istilah lain dari hal-hal benar yang harus dilakukan tanpa mempertimbangkan konsekwensinya. Teori Kants merefleksikan bahwa bertindak secara moral memiliki kaitan dengan penghormatan terhadap tugas. Dalam teori ini. Aturan-aturan moral diaplikasikan pada setiap orang. Contohnya : seseorang tidak boleh berbohong pada kondisi apapun (Henry,1996). Kant percaya bahwa rasionalisasi yang mengikat hal ini adalah yang dia sebut sebagai hukum moral tertinggi (Gillon,1992).
• Sebuah tindakan dapat dikatakan bermoral hanya bila diterima oleh setiap orang sebagai hukum yang universal
• Kant percaya bahwa manusia adalah makhluk hidup yang dapat menjadi seseorang yang berotonomi dan memiliki moral rasional dan harus dihormati (Edwards 1996).
Contoh kasus :
Ketika seorang harus ke suatu tempat, lalu datang seorang bapak yang minta pertolongan bidan agar dapat membantu kelahiran bayinya, maka bidan harus melakukan kewajiban yang dilakukan sebagai seorang bidan.
3. Teori Hedonisme
Hedone dalam bahasa Yunani berarti kesenangan. Dalam filsafat Yunani hedonisme sudah ditemukan pada Aristippos dari Kyrene (sekitar 433 – 355 SM), seorang murid Socrates. Socrates telah bertanya tentang tujuan akhir bagi kehidupan manusia atau apa yang sungguh-sungguh baik bagi manusia,tapi ia sendiri tidak memberikan jawaban yang jelas atas pertanyaan itu dan hanya mengeritik jawaban-jawaban yang dikemukakan oleh orang lain. Aristippos menjawab yang sungguh baik bagi manusia adalah kesenangan.
Filsuf lain yang melanjutkan hedonisme adalah Epikuros ( 341 – 270 sm ) yang memimpin sebuah sekolah filsafat di Athena. Epikuros pun melihat kesenangan (hedone) sebagai tujuan hidup manusia. Seorang filsuf Inggris, John Locke (1632 – 1794) mengemukakan “kita sebut baik apa yang menyebabkan atau meningkatkan kesenangan, sebaliknya kita namakan jahat apa yang dapat mengakibatkan atau meningkatkan ketidak senangan apa saja atau mengurangi kesenangan apa saja dalam diri kita”.
4. Teori Eudomonisme
Pandangan ini berasal dari filsuf Yunani besar, Aristoteles (384 – 322 sm). Dalam bukunya, Ethika Nikomakheia, ia mulai dengan menegaskan bahwa dalam setiap kegiatannya manusia mengejar suatu tujuan. Bisa dikatakan juga, dalam setiapTeori Eudomonisme
Pandangan ini berasal dari filsuf yunani besar, Aristoteles (384 – 322 sm). Dalam bukunya, Ethika Nikomakheia, ia mulai dengan menegaskan bahwa dalam setiap kegiatannya manusia mengejar suatu tujuan. Bisa dikatakan juga, dalam setiap perbuatan kita ingin mencapai sesuatu yang baik bagi kita. Sering sekali kita mencari tujuan untuk mencapai suatu tujuan lain lagi. Timbul pertanyaan, apakah ada juga tujuan yang dikejar karena dirinya sendiri dan bukan karena sesuatu yang lain lagi, apakah ada kebaikan terakhir yang tidak dicari demi sesuatu yang lain lagi. Menurut aristoteles semua orang akan menyetujui bahwa tujuan tertinggi ini, dalam terminology modern kita bisa mengatakan: makna terakhir hidup manusia, adalah kebahagiaan (eudaimonia).
Contoh kasus :
Ketika seorang bidan di desa menghadapi kasus kegawatdaruratan dalam situasi bingung, takut dan cemas tapi tetap harus mampu melaksanakan penatalaksanaan untuk mencegah kondisi menjadi lebih buruk.
Ciri Keputusan yang Etis :
1. Mempunyai pertimbangan tentang apa yang benar dan apa yang salah.
2. Sering menyangkut pilihan yang sukar.
3. Tidak mungkin dielakkan.
4. Dipengaruhi oleh norma-norma, situasi, iman, tabiat dan lingkungan social.
C. Kesimpulan
Beucamp dan Childress (1989) menjelaskan 4 tingkatan kerangka kerja pertimbangan moral dalam pengambilan keputusan menghadapi dilemma etik yang menggunakan pendekatan etika yang sebelumnya disebut ‘Etika Normative’, yaitu
1. Keputusan dan tindakan
2. Peraturan
3. Prinsip
4. Teori etik
Buku Sumber :
1. Jones, Shirley R. 2000. Ethics In Midwifery. Second Edition. Mosby
2. Bertens, K. 2001. Etika. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
3. Pengurus pusat IBI. 2001. 50 Tahun IBI Bidan Menyongsong Masa Depan. Jakarta.
4. Taher, M.D, Tarmizi. 2003. Medical Ethics, Manual Praktis Etika Kedokteran Untuk mahasiswa, Dokter Dan Tenaga Kesehatan. Gramedia, Jakarta.
A. Pendahuluan
Dalam sejarah filsafat terdapat banyak sistem etika, artinya banyak uraian sistematis yang berbeda-beda tentang hakikat moralitas dan peranannya dalam hidup manusia. Dalam konsep kerangka kerja pertimbangan moral, membutuhkan eksplorasi hal ini digunakan sebagai panduan bagi bidan dalam pembuatan keputusan dan melakukan sesuatu yang benar. Menurut UKCC (1992) kode etik profesi dianggap sebagai suatu kerangka kerja pertimbangan moral. Hal ini diformulasikan dengan memperhatikan kepada prinsip-prinsip etika secara luas oleh profesi (Hussey, 1996) dan menyediakan standar yang diharapkan bagi prilaku professional (ENB, 1997).
B Uraian Materi
Definisi Dilema Moral
Menurut Campbell (1984)
Moral dilemma adalah situasi dimana seseorang dihadapkan pada dua alternatif pilihan dimana tidak ada jalan keluar yang memuaskan pada masalah tersebut.
Johnson (1990)
Menyatakan hal tersebut merupakan keadaan yang terdiri dari dua pilihan yang seimbang, dengan kata lain, dilemma merupakan keadaan yang dihadapkan pada persimpangan yang serupa atau bercabang denagn petunjuk yang tidak jelas.
Oxford Learner’s Pocket Dictionary (1995)
Moral dilemma is concerning principles of right and wrong in difficult situation in which one has to choose between two things.
Dalam konsep kerangka kerja pertimbangan moral, membutuhkan eksplorasi hal ini digunakan sebagai panduan bagi bidan dalam pembuatan keputusan dan melakukan sesuatu yang benar. Menurut UKCC (1992) kode etik profesi dianggap sebagai suatu kerangka kerja pertimbangan moral. Hal ini diformulasikan dengan memperhatikan kepada prinsip-prinsip etika secara luas oleh profesi (Hussey, 1996) dan menyediakan standar yang diharapkan bagi prilaku professional (ENB, 1997).
Beucamp & Childress (1989) menjelaskan empat tingkat kerangka kerja pertimbangan moral dalam pengambilan keputusan menghadapi dilema etik. Keempat tingkat pendekatan ini menggunakan pendekatan etika yang sebelumnya disebut ‘Etika Normative’.
Tingkat I - keputusan dan tindakan
Pada saat bidan dihadapkan dengan dilema etik, mereka membuat keputusan dan bertindak didasarkan atas keputusan yang dibuat berdasarkan intuisi dan umumnya bidan mereflesikan pada pengalamannya atau pengalaman rekan kerja.
Tingkat II - Peraturan
Peraturan disini didefinisikan dalam kerangka kerja adalah kaidah kejujuran (berkata benar),privasi,kerahasiaan dan kesetiaan (menepati janji). Bidan sangat familiar dengan aturan sebagaimana mereka menyatu dengan kode etik profesi, dan panduan prakek profesi yang membantu dalam interpretasi dari kode etik tersebut.
Tingkat III - Prinsip
Terdapat empat prinsip etika yang umumnya digunakan dalam perawatan kesehatan dan praktek kebidanan khususnya , antara lain :
1. Autonomy - memperhatikan penguasaan diri, hak akan kebebasan dan pilihan individu
2. Benefience - memperhatikan peningkatan kesejahteraan klien selain itu berbuat yang terbaik untuk orang lain
3. Non-maleficence - tidak menimbulkan penderitaan ataupun kerugian pada orang lain dan yang yang terpenting jangan membuat kerugian
4. Justice - memperhatikan keadilan, pemerataan beban dan keuntungan.
(Beaucamp & Childress1989, Richard 1997)
Tingkat IV – Teori etik
Terdapat 4 teori etik yang terkenal
1. Teori Utilitarian (Teori Teleology)
Dipercayai bahwa semua manusia memiliki satu kesamaan, mencari kesenangan dan menghindari ketidaksenangan. Seseorang yang melakukan suatu aktifitas akan, pada akhirnya, membawa ,ereka pada kesenngan dan menghindari segala sesuatu yang akan menimbulkan ketidaksenangan.
Teori ini dibagi menjadi menjadi 2 bentuk yaitu :
a. Utilitarisme Perbuatan (Act-Utilitarianism)
Pada bentuk ini setiap perbuatan dinilai berdasarkan konsekuensinya. Maka suatu perbuatan dapat dinilai baik atau buruk sejauh dapat meningkatkan atau mengurangi kebahagiaan sebanyak mungkin orang. Bentham, sampai pada the principles of Utility yang berbunyi “The Greatest Happines of The Great Number”.
Contoh kasus:
Pelaksanaan imunisasi PIN setiap bulan Oktober – November untuk mengeliminasi penyakit Polio di Indonesia.
b. Utilitarianisme Aturan (Rule-Utilitarianism)
seorang filsuf inggris-amerika (Stephen T) menegaskan bahwa prinsip kegunaan tidak harus diterapkan atas salah satu perbuatan, melainkan atas aturan-aturan yang mengatur perbuatan kita.
Contoh kasus :
Kasus aborsi teurapeutik yang diberlakukan kepada pasien dengan kondisi tertentu, karena di suatu agama dan hokum tidak dibenarkan tapi ketika kondisi ibu tersebut benar-benar akan mengancam jiwa ibu maka abortus terapeutikus akan sangat dibutuhkan.
2. Teory Deontologi
Deontologi berasal dari kata “deon” yang berarti kewajiban .
Teori deontologi disusun oleh Immanuel Kant (seorang Methaphysician) pada abad 18. Kant memformulasikan teori ini sebagai istilah lain dari hal-hal benar yang harus dilakukan tanpa mempertimbangkan konsekwensinya. Teori Kants merefleksikan bahwa bertindak secara moral memiliki kaitan dengan penghormatan terhadap tugas. Dalam teori ini. Aturan-aturan moral diaplikasikan pada setiap orang. Contohnya : seseorang tidak boleh berbohong pada kondisi apapun (Henry,1996). Kant percaya bahwa rasionalisasi yang mengikat hal ini adalah yang dia sebut sebagai hukum moral tertinggi (Gillon,1992).
• Sebuah tindakan dapat dikatakan bermoral hanya bila diterima oleh setiap orang sebagai hukum yang universal
• Kant percaya bahwa manusia adalah makhluk hidup yang dapat menjadi seseorang yang berotonomi dan memiliki moral rasional dan harus dihormati (Edwards 1996).
Contoh kasus :
Ketika seorang harus ke suatu tempat, lalu datang seorang bapak yang minta pertolongan bidan agar dapat membantu kelahiran bayinya, maka bidan harus melakukan kewajiban yang dilakukan sebagai seorang bidan.
3. Teori Hedonisme
Hedone dalam bahasa Yunani berarti kesenangan. Dalam filsafat Yunani hedonisme sudah ditemukan pada Aristippos dari Kyrene (sekitar 433 – 355 SM), seorang murid Socrates. Socrates telah bertanya tentang tujuan akhir bagi kehidupan manusia atau apa yang sungguh-sungguh baik bagi manusia,tapi ia sendiri tidak memberikan jawaban yang jelas atas pertanyaan itu dan hanya mengeritik jawaban-jawaban yang dikemukakan oleh orang lain. Aristippos menjawab yang sungguh baik bagi manusia adalah kesenangan.
Filsuf lain yang melanjutkan hedonisme adalah Epikuros ( 341 – 270 sm ) yang memimpin sebuah sekolah filsafat di Athena. Epikuros pun melihat kesenangan (hedone) sebagai tujuan hidup manusia. Seorang filsuf Inggris, John Locke (1632 – 1794) mengemukakan “kita sebut baik apa yang menyebabkan atau meningkatkan kesenangan, sebaliknya kita namakan jahat apa yang dapat mengakibatkan atau meningkatkan ketidak senangan apa saja atau mengurangi kesenangan apa saja dalam diri kita”.
4. Teori Eudomonisme
Pandangan ini berasal dari filsuf Yunani besar, Aristoteles (384 – 322 sm). Dalam bukunya, Ethika Nikomakheia, ia mulai dengan menegaskan bahwa dalam setiap kegiatannya manusia mengejar suatu tujuan. Bisa dikatakan juga, dalam setiapTeori Eudomonisme
Pandangan ini berasal dari filsuf yunani besar, Aristoteles (384 – 322 sm). Dalam bukunya, Ethika Nikomakheia, ia mulai dengan menegaskan bahwa dalam setiap kegiatannya manusia mengejar suatu tujuan. Bisa dikatakan juga, dalam setiap perbuatan kita ingin mencapai sesuatu yang baik bagi kita. Sering sekali kita mencari tujuan untuk mencapai suatu tujuan lain lagi. Timbul pertanyaan, apakah ada juga tujuan yang dikejar karena dirinya sendiri dan bukan karena sesuatu yang lain lagi, apakah ada kebaikan terakhir yang tidak dicari demi sesuatu yang lain lagi. Menurut aristoteles semua orang akan menyetujui bahwa tujuan tertinggi ini, dalam terminology modern kita bisa mengatakan: makna terakhir hidup manusia, adalah kebahagiaan (eudaimonia).
Contoh kasus :
Ketika seorang bidan di desa menghadapi kasus kegawatdaruratan dalam situasi bingung, takut dan cemas tapi tetap harus mampu melaksanakan penatalaksanaan untuk mencegah kondisi menjadi lebih buruk.
Ciri Keputusan yang Etis :
1. Mempunyai pertimbangan tentang apa yang benar dan apa yang salah.
2. Sering menyangkut pilihan yang sukar.
3. Tidak mungkin dielakkan.
4. Dipengaruhi oleh norma-norma, situasi, iman, tabiat dan lingkungan social.
C. Kesimpulan
Beucamp dan Childress (1989) menjelaskan 4 tingkatan kerangka kerja pertimbangan moral dalam pengambilan keputusan menghadapi dilemma etik yang menggunakan pendekatan etika yang sebelumnya disebut ‘Etika Normative’, yaitu
1. Keputusan dan tindakan
2. Peraturan
3. Prinsip
4. Teori etik
Kamis, 21 Juli 2011
perubahan pada kehamilan trimester ke tiga
Beberapa perubahan yang terjadi pada kehamilan trimester ke tiga:
SAKIT PUNGGUNG
Sakit pada punggung, hal ini karena anda meningkatnya beban berat yang anda bawa yaitu bayi dalam kandungan.
Pakailah sepatu tumit rendah; Hindari mengangkat benda yang berat; Berdiri dan berjalan dengan punggung dan bahu yang tegak; Mintalah pertolongan untuk melakukan pekerjaan rumah anda sehingga anda tak perlu membungkuk terlalu sering; Pakailah kasur yang nyaman.
PAYUDARA
Keluarnya cairan dari payudara yaitu colustrum adalah makanan bayi pertama yang kaya akan protein.
KONSTIPASI
Pada trimester ke tiga ini konstipasi juga karena tekanan rahim yang membesar kedaerah usus selain peningkatan hormone progesterone.
Atasi dengan makanan berserat buahan dan sayuran serta minum air yang banyak, serta olahraga.
PERNAFASAN
Pada kehamilan 33-36 banyak ibu hamil akan merasa susah bernafas hal ini karena tekanan bayi yang berada dibawa diafragma menekan paru ibu.
Tapi setelah kepala bayi sudah turun ke rongga panggul ini biasanya pada 2-3 minggu sebelum persalinan pada ibu yang pertama kali hamil maka anda akan merasa lega dan bernafas lebih mudah . Selain itu juga rasa terbakar didada(heart burn) biasanya juga ikut hilang. Karena berkurangnya tekanan bagian tubuh bayi dibawah tulang iga ibu.
SERING KENCING
Pembesaran rahim dan ketika kepala bayi turun ke rongga panggul akan makin menekan kandung kencing anda.
MASALAH TIDUR
Setelah perut anda besar anda dan bayi anda menendang di malam hari anda akan menemukan kesulitan untuk dapat tidur nyenyak. Cobalah untuk menyesuaikan posisi tidur anda .
VARISES
Peningkatan volume darah dan alirannya selama kehamilan akan menekan daerah panggul dan vena di kaki, yang menyebabkan vena menonjol.
Dan pada akhir kehamilan kepala bayi juga akan menekan vena daerah panggul.
Varises juga dipengaruhi factor keturunan.
Angkatlah kaki keatas ketika anda istirahat atau tiduran; Pakailah celana atau kaos kaki yang dapat mensupport anda, pakai dipagi hari dan lepaskan ketika anda pergi tidur; Jangan berdiri atau duduk terlalu lama, cobalah untuk berjalan-jalan.
KONTRAKSI PERUT
Braxton-Hicks kontraksi atau kontraksi palsu. Kontraksi berupa rasa sakit yang ringan, tidak teratur, dan hilang bila anda duduk atau istirahat
BENGKAK
Pertumbuhan bayi akan meningkatkan tekanan pada daerah kaki dan pergelangan kaki anda, kadang tangan bengkak juga. Ini disebut edema, disebabkan oleh perubahan hormonal yang menyebabkan retensi cairan.
KRAM KAKI
Ini sering terjadi pada kehamilan trimester ke 2 dan 3, dan biasanya berhubungan dengan perubahan sirkulasi, tekanan pada saraf dikaki atau karena rendahnya kadar kalsium.
CAIRAN VAGINA
Peningkatan cairan vagina selama kehamilan adalah normal. Cairan biasanya jernih, pada awal kehamilan biasanya agak kental dan mendekati persalinan lebih cair.
Yang terpenting adalah tetap menjaga kebersihan anda.
Hubungi dokter anda bila cairan berbau, terasa gatal, sakit.
perkembangan embrio
PERKEMBANGAN EMBRIO
Minggu ke 1:
Pada minggu ini, menjadi menstruasi yang terakhir sebelum kehamilan. Perdarahan terjadi dan hormone-hormon ditubuh mempersiapkan sel telur untuk dilepaskan.
Minggu ke 2 :
Uterus (dinding rahim) menebal dan mempersiapkan untuk tahap ovulasi.
Minggu ke 3:
Merupakan masa ovulasi (pelepasan telur). Kehamilan terjadi pada saat ini. Pembuahan terjadi pada saat sperma bertemu dengan sel telur di tuba falopi. Pembuahan memerlukan waktu 4 hari, setelah telur dibuahi maka dinamakan zygote
Minggu ke 4:
zygote kecil menemukan tempat didalam rahim . Dengan berakhirnya minggu ini, anda tidak mendapat menstruasi, dan menjadi tanda pertama kemungkinan kehamilan. Pada beberapa wanita mendapatkan sedikit perdarahan dan disalahartikan sebagai menstruasi, sebenarnya perdarahan yang sedikit itu karena implatasi dari zygote ke dinding rahim .
Minggu ke 5:
Ukuran bayi anda sekarang sekitar sebuah biji aple dan pada minggu ini disebut sebagai embrio. Bayi anda sudah mempunyai detak jantung sendiri, plasenta dan tali pusat sudah berkerja sepenuhnya ,pada minggu ini vesikel-vesikel otak primer mulai terbentuk, sistim saraf mulai berkembang.
Minggu ke 6:
Embrio terlihat seperti berudu. Pada minggu ini dapat mengenali kepala, ekor, tangan dan anggota badan masih seperti tunas.
Pada minggu ini pembentukan awal dari hati, pancreas, paru-paru,kelenjar tiroid dan jantung.
Minggu ke 7:
Jantung sudah terbentuk lengkap. Saraf dan otot bekerja bersamaan unutk pertama kalinya. Bayi mempunyai reflek dan bergerak spontan(anda belum dapat merasakannya). Akhir minggu ke ini otak akan terbentuk lengkap.
Minggu ke 8:
Embrio sekarang berukuran panjang sekitar 25-30 mm. Lengan dan kaki sudah terbagi menjadi komponen paha, kaki,tangan, lengan, bahu. Organ reproduksinya mulai terbentuk begitu juga dengan kartilago dan tulang. Telinga luar sudah terbentuk sempurna, mata membentuk pigmen. Didalam otak, jaringan saraf berhubungan dengan lobi penciuman di otak.
Jantung sudah memompa dengan kuat dan irama teratur.
Minggu ke 9:
Pergerakan pertama fetus dapat dideteksi dengan USG. Pada minggu ini perut dan rongga dada sudah terpisah dan otot mata dan bibir atas terbentuk.
Minggu ke 10:
Tulang sudah menggantikan kartilago. Diafragma memisahkan jantung dan paru-paru dari perut. Otot leher terbentuk. Otak berkembang cepat dalam bulan terakhir ini sehingga proporsi kepala lebih besar daripada tubuh.
Minggu ke 11:
Organ seks luar sudah terbentuk, juga folikel-folikel rambut dan gigi. Bayi sudah dapat menelan cairan amnion dan mengeluarkan kembali(kencing).
Minggu ke 12:
Ukuran fetus anda sekarang sekitar 8 cm. Semua organ vital bayi sudah terbentuk.
Dengan signal dari otak, otot akan merespon dan bayi sudah dapat menendang.
Akhir trimester pertama,organ-organ tubuh bayi sudah terbentuk. Rasa mual dan lelah pada anda sudah hilang. Perkembangan selanjutnya anda akan melihat pertumbuhan bayi (dan juga anda) bertumbuh lebih besar.
Minggu ke 13:
Panjang bayi sekitar 7,5 cm dengan trakea, paru-paru, perut,hati, pancreas, dan usus berkembang ke fungsi terakhir. Pita suara mulai terbentuk, dan tunas gigi muncul dengan 20 gigi bayi. Pada minggu ini jari tangan, telapak kaki, mulai terlihat.
Minggu ke 1 4:
Pada minggu ini organ seks bayi sudah dapat dibedakan antara laki dan perempuan. Denyut jantung bayi berdetak kuat (detak jantung hampir 2X lebih cepat dari anda) dan anda dapat mendengarkannya di dokter anda. Sudah memberi respon terhadap dunia diluar rahim ibu, bayi mungkin akan bergerak bila anda mengusap perut anda, tapi anda mungkin masih belum dapat merasakannya.
Minggu ke 15:
Bayi anda sudah mulai dapat mendengarkan anda, mendengarkan denyut jantung anda, suara perut anda, juga suara anda.
Sekarang bayi anda sudah mulai mempunyai rambut di kepalanya, juga bulu mata dan alis.
Ukurannya sekarang 114 gram dengan panjang sekitar 15cm.
Minggu ke 16:
Jika anda melakukan USG saat ini mungkin anda dapat mengetahui jenis kelamin. Otot bayi sudah berkembang dan menjadi kuat. Gerakannya semakin aktif. Mulai mengisap ibu jarinya, menguap, merenggangkan tubuhnya, sudah menelan-kencing dan cengukan.
Pada minggu ini jika sinar terang diletakkan diperut anda bayi akan mengerakkan tangan – matanya.
Minggu ke 17:
Masih banyak ruang dalam rahim anda bayi akan bergerak merasakan sekitarnya. Kulit bayi anda berkembang dan transparan. Terlihat merah sebab pembluh darah masih terlihat jelas.
Minggu ke 18:
Sekarang bayi sudah dapat mendengarkan suara dari luar tubuh anda, bayi akan bergerak atau melompat ketika mendengarkan suara keras.
Otot bayi sudah dapat berkontraksi dan relaks, bayi sudah dapat menendang atau meninju. Bergerak sangat aktif , dalam minggu ini mungkin anda sudah dapat merasakan gerakan putarannya untuk pertama kali.
Minggu ke 19:
Sekarang panjang bayi anda sekitar 23 cm. Jika anda belum juga merasakan bayi anda, mungkin anda akan mulai mersakan gerakkanya minggu ini.
Minggu ke 20:
Otot bayi anda semakin kuat tiap minggu. Jika anda masih belum dapat meraakan gerakkanya, anda pasti akan merasakan gerakkanya sekarang. Anda mungkin salah mengartikan gerakkanya pertama kali sebagai angin, karena terasa seperti letupan gelembung-gelumbung didalam.
Bayi anda bergerak sekitar 200 kali sehari , tapi anda hanya akan merasakan sedikit dari semua gerakan ini.
Minggu ke 21:
Panjang sekitar 28 cm. Anda akan merasakan lebih banyak gerakan bayi anda sekarang karena bayi makin aktif.
Minggu ke 22:
Bayi anda sadar akan lingkungannya dan bayi akan merasa tenang ketika mendengarkan suara dan sentuhan anda diperut. Tubuh bayi mulai memproduksi sel darah putih. Ini penting untuk bayi dalam melawan penyakit dan infeksi.
Minggu ke 23:
Panjangnya sekitar 23 cm. Sekarang ukuran kepalanya sudah sesuai dengan tubuhya . Saat ini bayi terlihat sama seperti akan lahir nanti tapi lebih kecil dan kurus saat ini.
Anda dapat mendengarkan detak jantung bayi anda dengan stestoskop.(letakkan stestoskop langsung diperut anda). Pertumbuhan otak sangat cepat.
Minggu ke 24:
Pendengaran bayi sudah terbentuk sempurna. Bayi akan bergerak dengan suara musik dari luar. Bayi membentuk pola kapan saat tidur dan kapan saat bangun, anda akan merasakan dengan suatu saat bayi bergerak terus, dan saat lain tidak.
Minggu ke 25:
Bayi mulai berlatih bernafas dengan menghirup dan menhembuskan cairan amnion, yang mana kadang membuat bayi cegukan—dan anda akan dapat merasakannya juga.
Minggu ke 26:
Bayi sudah mempunyai lemak dibawah kulit, yang akan membantu mengontrol suhu tubuhnya pada saat lahir. Wajah dan tubuhnya secara umum akan terlihat bayi saat lahir. Panjang sekitar 28-32 cm dengan berat sekitar 680 gram.
Minggu ke 27:
Matanya sudah terbuka dan melihat sekelilingnya untuk pertama kalinya. Bayi terlihat seperti bernafas tetapi sebenarnya bayi mengambil air bukan udara. Ini merupakan latihan yang baik untuk paru-parunya.
Minggu ke 28:
Pada bayi laki testis akan turun ke kantung skrotum.
Jaringan otak berkembang. Sekarang bayi anda dapat bermimpi.
Perkembangan bayi minggu ke 29-40 (trimester ke tiga)
Minggu ke 29:
Posisi bayi saat ini mempersipakan diri seperti posisi lahir dengan kepala kearah bawah. Jaringan lemak terus terbentuk.
Minggu ke 30:
Bayi anda mengisi hampir seluruh ruang di rahim anda. Ketika bayi menendang atau mendorong, anda dapat melihat kaki atau tangannya bergerak dibawah kulit perut anda.
Otak berkembang sangat cepat.
Minggu ke 31:
Bayi makin bertumbuh besar, maka ruangan rahim menjadi lebih sedikit, bayi akan berkurang gerakknya. Bayi kemungkinana dalam posisi melengkungkan badan dengan dengkul dilipat, dagu di dadanya dan tangan dan kaki saling bersilang.
Minggu ke 32:
Bayi berada dalam posisi kepala dibawah sampai nanti lahir. Bayi akan tetap menendang, gerakan rata-rata sehari meningkat 375 perhari, tapi anda tidak akan merasakan semuanya ini, 10 gerakan sehari sudah normal.
Minggu ke 33:
Anda akan makinmerasakan gerakknya karena bayi mengisi hampir seluruh ruang rahim. Gerakan akan menjadi aktif suatu waktu yang membuat anda tak nyaman,terutama ketika kakinya dibawah tulang rusuk anda.
Bayi mempunyai seluruh rambutnya pada minggu ini.
Minggu ke 34:
Pertumbuhan terutama pada otak dalam minggu –minggu ini.
Semua system tubuh sudah terbentuk sempurna, walaupun paru-paru masih tetap belum matang.
Bayi memberi respon terhadap suara yang familiar.
Minggu ke 35:
Bayi terus menambah cadangan lemak bawah kulitnya. Kepala bayi sudah mulai memasuki panggul.
Minggu ke 36:
Mulai dari minggu ini bayi sudah mempunyai ukuran dan kematangan yang siap untuk lahir. Jika bayi lahir pada minggu ini bayi lahir premature tetapi akan bayi akan baik saja.
Pada bulan terakhir kehamilan ini bayi akan mendapat antibody dari ibunya, seperti campak.
Lemak akan terus bertambah diabwah kulit bayi setiap hari.
Minggu ke 37:
Bayi akan terus berlatih untuk mengerakkan paru-parunya, karena bayi akan bernafas setelah dilahirkan.
Jika posisi kepala bayi dibawah maka kemungkinana kepala sudah memasuki panggul ibu pada minggu ini.
Minggu ke 38:
Reflek bayi sudah terkoordinasi, bayi sudah dapat mengedipkan mata, mengerakkan kepala, memegang, dan merespon suara, sentuhan, dan cahaya.
Bayi sudah dapat membedakan antara terang dan gelap.
Minggu ke 39-40:
Bayi sudah siap untuk lahir.
Bayi sduah terlihat cukup montok sekarang, dengan lemak yang terbentuk dibawah kulitnya, akan mampu mengatur suhu tubuhnya saat lahir.
Kulit bayi halus dan lembut. Berat bayi sekitar 2.7kg-3.2kg dengan panjang sekitar 50 cm.
Langganan:
Komentar (Atom)